Dalam pola akuisisi lahan untuk dikembangkan
menjadi perumahan, ada beberapa pola yang dapat dijalankan. Tapi pola yang
seperti apa yang termasuk HOT DEAL?
Kategori HOT DEAL adalah tidak membutuhkan
modal awal yang banyak untuk mengakusisi lahan. Harga perolehannya pun di
bawah harga pasar. Dan pola pembayaran yang ringan serta saling menguntungkan.
Beli putus
Cara termudah dalam akuisisi lahan. Anda tinggal bayarkan sesuai harga kesepakatan berikut pajak dan proses sertifikasi di Notaris dan BPN. Kelemahannya adalah modal yang Anda tanamkan menjadi besar. Hot deal yang harus Anda dapatkan adalah memperoleh lahan dengan harga di bawah harga pasar.
Cara termudah dalam akuisisi lahan. Anda tinggal bayarkan sesuai harga kesepakatan berikut pajak dan proses sertifikasi di Notaris dan BPN. Kelemahannya adalah modal yang Anda tanamkan menjadi besar. Hot deal yang harus Anda dapatkan adalah memperoleh lahan dengan harga di bawah harga pasar.
Beli bertahap
Cara ini juga relatif mudah. Namun membutuhkan negosiasi yang lebih. Karena tidak semua pemilik lahan bersedia untuk menerima pembayaran secara bertahap. Kelemahannya adalah modal yang Anda tanamkan sedikit membesar dan Anda akan terjebak dalam permainan resiko pemasaran. Artinya akuisisi lahan membutuhkan putaran kas (cash flow) dari hasil penjualan. Sedangkan penjualan tidak serta merta dapat diprediksikan dengan mudah. Hot deal yang harus Anda dapatkan adalah memperoleh lahan dengan harga di bawah harga pasar dan cara pembayaran yang relative ringan.
Cara ini juga relatif mudah. Namun membutuhkan negosiasi yang lebih. Karena tidak semua pemilik lahan bersedia untuk menerima pembayaran secara bertahap. Kelemahannya adalah modal yang Anda tanamkan sedikit membesar dan Anda akan terjebak dalam permainan resiko pemasaran. Artinya akuisisi lahan membutuhkan putaran kas (cash flow) dari hasil penjualan. Sedangkan penjualan tidak serta merta dapat diprediksikan dengan mudah. Hot deal yang harus Anda dapatkan adalah memperoleh lahan dengan harga di bawah harga pasar dan cara pembayaran yang relative ringan.
Terdapat 3 pola dalam pembayaran bertahap.
Yakni pembayaran berdasarkan waktu dan pembayaran berdasarkan kegiatan serta
cara pembayaran gabungan antara waktu dan kegiatan.
Cara pembayaran berdasarkan waktu artinya
Anda membayar lahan sesuai waktu yang telah disepakati. Misalkan 6 bulan. Cara
pembayaran berdasarkan kegiatan artinya anda membayar lahan sesuai kegiatan
yang disepakati. Misalkan kapan terjadi pembayaran uang muka, kapan pembayaran
lahan ketika perijinan selesai, kapan pembayaran ketika sertifikat selesai balik
nama dll. Sedangkan cara pembayaran berdasarkan gabungan keduanya artinya Anda
membayar lahan sesuai waktu dan kegiatan yang disepakati.
Kerjasama kepemilikan
Inilah HOT DEAL yang sebenarnya. Dengan pola pembayaran ini, Anda dapat menekan modal awal proyek. Anda mendapatkan pola pembayaran yang ringan. Namun dengan kemudahan ini, Anda HARUS BERBAGI KEUNTUNGAN DENGAN PEMILIK LAHAN. Dan pola ini adalah cara teraman namun bukan cara termudah karena membutuhkan negosiasi yang tidak mudah pula.
Inilah HOT DEAL yang sebenarnya. Dengan pola pembayaran ini, Anda dapat menekan modal awal proyek. Anda mendapatkan pola pembayaran yang ringan. Namun dengan kemudahan ini, Anda HARUS BERBAGI KEUNTUNGAN DENGAN PEMILIK LAHAN. Dan pola ini adalah cara teraman namun bukan cara termudah karena membutuhkan negosiasi yang tidak mudah pula.
Inti dari pola pembayaran ini adalah
pembayaran berdasarkan kapling yang terjual. Misalkan dalam suatu lahan seluas
400m2, senilai 400 Juta, Anda membaginya menjadi 4 kapling masing-masing seluas
100m2. Maka setiap penjualan 1 kapling, Anda memiliki kewajiban pembayaran
lahan sebesar 100 juta + +.
Bagaimana dengan pola bagi hasilnya? Cara
tersimple adalah dari harga kesepakatan, naikkan harganya untuk menambah
keuntungan pemilik lahan. Misalkan harga perolehannya 400 juta, Anda naikkan
menjadi 440 juta dengan pola pembayaran ini. Atau Anda menghitung kelayakan
keuangan proyek, berbagi hasil dari net income/profit.
Pemilik lahan tidak memiliki resiko atas
bisnis, namun justru memiliki proyeksi keuntungan. Kenapa? Lahan miliknya jika
tidak laku dijual, lahan masih utuh. Justru resiko berada di Anda sebagai
developer. Namun resiko ini sangat kecil karena lahan tidak Anda akuisisi
dengan pola yang lainnya. Jadi kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.
Jadi seperti
apa pola pembayaran lahan Anda? Bila Anda telah memiliki lahan HOT DEAL,
sampaikan ke kami. Kami bantu untuk menjadi DEVELOPER PROPERTI!
Sumber: refrensi
selamat siang pak, saya mau yanya bagaimana cara menjelasakan ke pemilik tanah agar mau diajak kerjasama . terima kasih
BalasHapus