Bisnis Property saat ini memang sedang Trend, hal ini membuat penulis buku dan ebook tentang Investasi Property terus bermunculan. Sepengetahuan saya beberapa penulis buku tentang Property yang terkenal saat ini ada 4, karena bukunya dapat ditemukan di gramedia dan mungkin akan terus bertambah, mereka adalah: Cipto Junaedy (penulis eBook Buku Strategi Membeli Banyak Property Tanpa Uang, Tanpa Utang/KPR, Ngak Perlu Nunggu Harga Miring dan 6 Bulan Bisa Beli Property Tanpa Uang Tanpa KPR Ngak Perlu Nunggu Harga Miring), Aryo Diponegoro (penulis eBook Buku Raja Bisnis Property Megaprofit No. 2), Joe Hartanto (penulis eBook Buku Property Cash Machine), dan Ridwan Raharjo (penulis eBook Buku Cara Benar Beli Property Tanpa Uang Tanpa Bohong).
Masing-masing penulis Buku Property ini mempunyai ciri khas unik dan strategi jitu yang berbeda-beda dalam mengajarkan Ilmu Property nya kepada orang lain, entah siapa yang paling hebat diantara keempatnya. Namun pada kesempatan ini Ebook Property Cash Machine karangan Joe Hartanto lah yang ingin saya share dan posting (atas permintaan request pengunjung). Ebook Property Cash Machine
yang dibagikan secara Gratis oleh Joe Hartanto ini sebenarnya hanya ada
2 bab saja, antara lain: Pentingnya Investasi (bab1) dan
Leverage=Sahabat Anda di Property (bab2), namun saya tambahkan lagi
rangkuman inti dari beberapa bab penting eBook Buku Property Cash Machine
yang didadapat dari berbagai sumber di internet lalu disatukan dalam
sebuah eBook setebal 13 halaman berikut di bawah ini saya paparkan ulasannya. Berikut ini daftar isinya:
- Beberapa Tipe Orang Berinvestasi di Property
- 6 Kriteria Properti Layak Investasi
- 5 Macam Harga Property
- 11 Langkah Sukses Dalam Memenangi Negosiasi Dan Transaksi Property
- 6 Sumber Pendanaan
- 7 Strategi Transaksi Tanpa Modal
- 9 Alasan Mengapa Anda Meminjam ke Bank
- 8 Strategi agar Pengajuan Kredit Anda 99 Persen Disetujui Bank
- Strategi Sukses Menjual Property
- 5 Tips Menjadi Investor Sukses
- 8 tips mendapatkan property hot deal
Berikut
merupakan Rangkuman Property Cash Machine dari beberapa sumber
Beberapa
tipe orang berinvestasi di bidang property
1. Tipe Spekulasi
:
Tipe ini orang
membeli properti didasarkan hanya atas informasi / isu yang belum jelas / mitos
yang mengatakan harga
properti akan selalu naik, tanpa mendalami / mengecek kebenaran
informasi / isu yang
ada, dan menghitung untung rugi dari tindakannya, dengan harapan
investasinya naik
melambung tinggi bila informasi tersebut benar-benar terwujud. Misalnya : ada
isu dilokasi A akan
dibangun sebuah lokasi taman rekreasi terbesar di kota itu, orang dengan tipe
spekulasi ini akan
langsung memburu property disekitar area isu / info yang dihembuskan oleh
orang-orang yang
katanya akan dibangun taman rekreasi tersebut tanpa mengecek kebenaran
informasi yang
sebenarnya. Kalau ternyata benar kenyataan yang terjadi bisa untung besar
,langsung Kaya
mendadak tetapi bila hal tersebut hanya isu saja atau malah sebaliknya bukan
dijadikan tempat
rekreasi tapi menjadi tempat pembuangan akhir / sampah ,apalagi kalau
uangnya dari pinjaman
,dan properti tersebut hanya menghasilkan cash flow negative maka yang
terjadi bisa
mengalami kerugian atau bahkan kebangkrutan financial.
2. Tipe Pedagang
:
Banyak orang
disekitar kita yang merupakan masuk di tipe ini, yaitu orang-orang yang Mencari
properti dengan harga
miring dari harga pasaran terus diperbaiki atau direnovasi dengan harapan
bisa menjualnya nanti
dengan harga yang lebih tinggi, dan mendapatkan keuntungan dari
selisihnya. Memang
banyak orang yang kaya dengan jalan ini, tetapi ada kelemahannya yaitu
memerlukan modal yang
sangat besar dan keuntungannya hanya sekali saja yaitu ketika rumah /
properti tersebut
laku dijual, setelah itu anda harus mencari lagi dari awal.
3. Tipe Pembebas
Lahan :
Golongan ini adalah
golongan yang melakukan jual beli properti dengan cara membebaskan
lahan yang luas dari
masyarakat lalu diberikan nilai tambah diatas lahan tersebut sehingga lahan
yang dibeli harganya
bisa naik berpuluh-puluh kali lipat. Golongan ini biasanya golongan
developer yang
memiliki modal besar sehingga bisa melakukan pembebasan lahan , tetapi tipe
ini sangat rentan
terhadap kenaikan harga dan kenaikan suku bunga.
4. Tipe Investor
:
Tipe ini adalah
golongan yang membeli properti / rumah dengan dasar keputusan ketika harga
Properti turun dan
tidak akan menjualnya sampai kapanpun karena mereka membiarkan properti
mereka bekerja untuk
mereka. Menghasilkan cash flow positif bagi mereka >> menghasilkan
passive income bagi
mereka selamanya. Mereka ini berpikir ketika membeli properti kita harus
Untung terlebih
dahulu di depan lalu tiap bulannya mereka juga mengambil keuntungan dari
hasil pemberdayaan
rumah / properti tersebut (cash flow positive ) sehingga mereka
memberdayakan rumah / properti nya dengan
maksimal.
6 Kriteria
Properti Layak Investasi
1. Cashflow harus positif
Maksudnya positip adalah setelah
dikurangi dengan biaya-biaya yang ada seperti biaya
cicilan ke bank, biaya
operasional dll, masih menyisakan keuntungan positif.
2. Harga properti harus bisa
memberikan keuntungan pada saat kita membelinya
Triknya adalah kita harus selalu
mampu membeli properti yang dibawah harga pasar,
karena pihak bank menilai aset
properti berdasarkan harga pasar, oleh karena itu jika kita
mampu membeli dibawah pasar maka
kemungkinan memiliki keuntungan pada saat beli
sangat pasti.
3. Motivasi penjual harus jelas
Berikut beberapa motivasi penjual
yang perlu kita ketahui sehingga akan mempermudah
pembelian properti yang dibawah
harga pasar :
Penjual properti sedang terlibat hutang
yang sudah tidak bisa membayarnya lagi
Sedang membutuhkan biaya untuk
pengobatan anggota keluarganya
Membutuhkan biaya untuk anaknya yang
sedang kuliah
Pindah kerja ke luar kota
Sedang dalam proses perceraian sehingga
terjadi pembagian harta gono-gini
4. Lokasi properti yang
pertumbuhannya sangat menjanjikan
5. Kondisi properti harus bagus
dan terawat
6. Dokumen properti harus lengkap
dan sah
Selain 6 kriteria tersebut
diatas, dalam memilih properti kita juga harus memperhatikan beberapa
faktor seperti misalnya,
propertinya dekat dengan pusat perkantoran, dekat dengan kawasan
industri, disekitar sekolah atau
kampus, kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan daerah yang
berdekatan dengan akses jalan
tol.
5 Macam Harga
Properti
Menurut Joe Hartanto dalam
bukunya Property Cash Machine ada 5 jenis harga properti yang
berlaku umum, antara lain :
1. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga tanah di
daerah tersebut di tambah dengan harga bangunan
yang sudah di kurangi dengan
depresiasi bangunan tersebut. Jadi kalau bangunannya
sudah tidak baru, maka nilai
bangunan tersebut harus di kurangi dengan depresiasinya.
Intinya harga tersbut diak sama
dengan harga tanah di tambah dengan harga baru
bangunannya, karena ada unsure
depresiasi di sana. Biasanya besarnya depresiasi dari
bangunan adalah sekitar 5% per
tahun.
2. Harga Permintaan=harga
emosional
Harga permintaan adalah harga
yang di tawarkan oleh penjual. Seringkali harga emosial
ini harganya lebih tinggi dari
harga pasar, karena ada unsur emopsional di sana, misalnya
rumah bekas artis, rumah bekas
pejabat, rumah bekas presiden, dst. Oleh karena itu hati
hati dengan harga ini, karena
harga ini di minta berdasarkan nilai emosional dari rumah,
dan memang itu yang mau di jual
dari property tersebut.
3. Harga reproduksi baru (harga
tanah sekitar + harga bangunan baru)
Nah kalau yang ini merupakan
harga property berdasarkan harga tanah di sekitar daerah
tersebut di tambah dengan harga
bangunan baru yang menempati bangunan tersebut.
Contohnya adalah perumahan baru,
biasanya ada harga tanahnya dan ada harga
bangunannya. Harga ini biasanya
juga di sebut replacement cost, yaitu harga yang sering
di gunakan pengembang untuk
memasarkan propertynya.
4. Harga jual cepat = harga
likuidasi
Harga ini biasanya adalah harga
maksimal yang diberikan oleh bank untuk memberikan
pinjaman. Biasanya nilainya
adalah 80% dari harga pasar. Mengapa kok bank hanya
memberikan pinjaman hanya 80%
dari harga pasar? Jawabnya adalah karena kalau terjadi
kredit macet dengan property
tersebut dan bank akan menjual asset tersebut, maka jika
bank akan menjual dengan cepat,
maka harga yang bisa ditawarkan adalah sekitar 80%
dari harga pasar tadi. Nah yang
20% itu biasanya di sebut margin of safety atau batas
tingkat keamanan dari bank,
artinya jika bank harus menjual dengan cepat property yang
sudah menjadi milik bank
tersebut, maka harga jual cepat biasanya sekitar 805, dengan
demikian jika bank ingin menjual
dengan harga tersbut, sebenernya bank sudah tidak
rugi.
5. Harga transaksi (harga
sesungguhnya)
Harga transaksi adalah harga
sesungguhnya yang terjadi dari transaksi property. Nah
tentu sebagai investor yang baik,
harga transaski hendak lebih kecil dari harga pasar,
sehingga bisa untung saat
membeli. Lebih hebat lagi jika bisa mendapatkan harga
transaksi di bawah harga
likuidasi, ini lebin bagus lagi, karena bisa mendapatkan harga di
bawah harga likuidasi, dan kalau
property tersebut harus dengan cepat, maka minimum
property tersebut akan laku di
harga likuidasi, dan sekali lagi investor tetep akan untung.
11 Langkah
Sukses Dalam Memenangi Negosiasi Dan Transaksi Properti
Menurut Joe Hartanto dalam buku
property cash machinenya, ada kiat-kiat khusus agar kita bisa
menjadi seorang negosiator yang
handal sehingga selalu bisa mendapatkan transaksi properti hot
deal. Langkah-langkah tersebut
meliputi :
1. Kita diharuskan untuk tidak
pernah jatuh cinta dan pakai emosi dalam transaksi
Maksudnya adalah, ketika kita
selalu melibatkan emosi dalam bernegosiasi maka sudah
pasti harga jual properti tidak
akan memberikan keuntungan yang maksimal.
Apalagi kita sampai jatuh cinta
sama properti yang kita incar, maka kemungkinan untuk
mendapatkan hot deal pasti tidak
mungkin, karena kita sudah terlanjur tertarik. Yang
seharusnya kita cintai adalah
hasil dari transaksi properti dan cashflow yang diperoleh.
2. Selalu siap dalam melakukan
kompromi
Tidak ada negosiasi tanpa
kompromi tetapi dengan syarat kita tetap yang mengendalikan
negosiasi tersebut agar kita
selalu dipihak yang memenangkan deal.
3. Ajukan penawaran harga 3-4
hari setelah survei dilakukan
Sudah hal yang wajar ketika kita
melihat sesuatu produk yang menarik untuk segera
bertanya dan menawarnya. Akan
tetapi karena kita sedang berinvestasi, sebaiknya tahan
dulu sampai penjual yang
melakukan penawaran terlebih dahulu dan bertanya-tanya
kepada kita kalau kita jadi
mengajukan penawaran berapa dan penawaran seperti apa
yang akan kita ajukan.
Kenapa kita dianjurkan melakukan
penawaran setelah 3-4 hari setelah survei dilakukan?
Karena waktu 3 sampai 4 hari
adalah waktu yang tepat untuk melakukan analisis dan
perhitungan, sekaligus untuk
mengetahui motivasi penjual apakah ia memang berniat
menjual propertinya.
4. Dasar dari kita melakukan
penawaran adalah karena adanya cashflow yang menguntungkan
Sebelum kita melakukan penawaran,
wajib untuk menganalisis berapa cashflow yang
akan dihasilkan dan seberapa
besar capital gain yang diperoleh dari properti tersebut jika
kita mengacu harga pasar yang
berlaku.
5. Tentukan batas maksimal
penawaran sebelum negosiasi berlangsung
Kita harus bisa mempelajari
detail lokasi properti yang akan kita beli, dan sebaiknya tahu
persis berapa harga pasar yang
berlaku pada saat itu. Sehingga kita akan tahu motivasi
dari penjual, apakah memang
benar-benar berniat menjual atau ada motivasi lain.
6. Pemenang adalah yang terakhir
menyebutkan angka
Biarkan penjual menyebutkan harga
jual yang akan ditawarkannya dan mau menurunkan
jarga jual tersebut
serendah-rendahnya. Kalau dari awal motivasi dari penjual memang
lagi butuh duit atau ada
keperluan lainnya, tentunya ia tidak akan menyia-nyiakan
kesempatan untuk bisa menjual
rumahnya karena sudah ada pihak pembeli yang mau
membeli rumahnya.
7. Tawar harga jauh lebih rendah
dari transaksi yang diinginkan
Misal jika kita ingin
bertransaksi dengan harga 1 milyar, dan itu sudah harga dibawah
pasar, maka berikan penawaran
dibawah angka tersebut, misal dengan menawar 600 juta
atau 700 juta. Siapa tahu penjual
bisa menurunkan harganya lagi.
8. Kita tidak boleh sampai
dipengaruhi oleh penjual ataupun broker
Biasanya penjual atau broker yang
sudah ahli akan mencoba mempengaruhi pikiran kita
agar kita lekas tertarik dan akan
menyesal apabila kita sampai tidak membelinya.
Oleh karena itu kita disarankan
menunggu 3 nyampai 4 hari dari survei, karena hal ini
akan menguntungkan kita dalam
rangka evaluasi dan analisis properti tersebut.
9. Seorang investor properti
harus bisa melakukan tenggang waktu pembayaran
Semakin lama semakin baik, karena
kita nantinya akan bekerja sama dengan pihak bank
sehingga perlu waktu untuk
mencairkan uang untuk membiayai properti tersebut.
Biasanya proses bank dalam
melakukan pencairan pinjaman kurang lebih memakan
waktu satu bulan paling cepat.
10. Usahakan kita tidak
memberikan DP kepada penjual
Kita akan dianggap investor hebat
dan sukses jika sampai melakukan transaksi tanpa DP
dan pembiayaan dilakukan oleh
bank. Inilah yang disebut membangun investasi tanpa
modal yang setiap investor
inginkan. Seandainya ada DPpun, sebaiknya kita
memberikannya dalam jumlah yang
kecil, terus bagaimana caranya agar penjual setuju
dengan permintaan kita? yaitu
dengan strategi menaikkan harga properti (misal dinaikkan
20 juta atau 50 juta dari harga
kesepakatan) tapi dengan catatan mereka mau
meringankan syarat pembayaran.
11. Pantau perkembangan harga
properti yang sedang kita incar secara berkala
Cek setiap minggu atau bulan
apakah mengalami penurunan harga, atau barangkali
memang sudah laku. Karena
biasanya penjual yang frustrasi karena properti yang
dijualnya tidak laku-laku, maka
mereka akan menurunkan harga agar cepat laku ditambah
karena faktor kepepet pula (butuh
duit).
6 Sumber
Pendanaan
1. Pembiayaan dari penjual (financing
by owner/seller)
2. Bantuan IMF (Istri, Mertua,
dan Famili)
3. Kerjasama dengan rekan bisnis
(konsorsium)
4. Pinjaman dari kantor
5. Lembaga keuangan non-bank
6. Bank
7 Strategi
Transaksi Tanpa Modal
1. Naikkan harga, turunkan syarat
pembayaran property
Jika kita telah menemukan
properti yang hot deal (harga jual dibawah harga pasar dan
sudah memberikan cashflow
positip), akan tetapi pendanaan kita belum siap, strategi
menaikkan harga properti ini bisa
dijalankan. Terus bagaimana cara melakukannya?
misalkan, harga pasaran untuk
rumah dengan luas dan tipe yang sama disekitar properti
yang sedang kita incar berkisar
Rp.500 juta, tetapi harga yang ditawarkan oleh penjual
Rp.300 juta, dengan strategi ini
kita bisa menaikkan harganya menjadi Rp.350 juta
kepada sang penjual, sehingga
penjual merasa sangat diuntungkan. Setelah penjual
merasa senang, kita baru menawar
syarat pembayarannya karena harga properti itu telah
kita naikkan. Misal jika penjual
minta DP 50 persen, kita tawar DP 20 persen, atau
bahkan kalau bisa tanpa DP sama
sekali.
2. Meminjam dari penjual
Yang dimaksud meminjam disini
adalah menegosiasikan pembayaran agar kekurangan
yang 20 persen misalnya, agar
bisa dilunasi secara bertahap (dicicil). Maka dari itu, sejak
awal kita terlebih dahulu harus
mengetahui motivasi penjual. Karena jika kita tahu kalau
penjual benar-benar memang hendak
menjual rumahnya, tentu saja kita bisa
menegosiasikan syarat-syarat
pembayarannya seringan mungkin, agar kita tidak terlalu
terbebani dengan biaya awal yang
sangat besar.
3. Menggunakan uang sewa yang
dibayar dimuka
Sebaiknya kita dalam mencari
properti yang hot deal seharusnya yang dalam kondisi
sudah tersewa. Misalnya rumah
kontrakan yang sudah ada penyewanya dalam jangka
waktu 5 tahun kedepan atau lebih.
Sehingga uang sewa properti yang telah dibayar
dimuka dapat dijadikan sebagai
DP.
4. Menggunakan Agunan Tambahan
Ini adalah strategi terakhir yang
boleh kita coba, seandainya semua strategi tanpa modal
yang kita negosiasikan ternyata
tidak membuahkan hasil, padahal properti yang kita incar
merupakan investasi properti yang
betul-betul hot deal. Ini memerlukan syarat yaitu, kita
harus sudah memiliki sertifikat
properti yang belum dijaminkan untuk kita agunkan ke
bank sehingga kita memperoleh
dana untuk membeli properti hot deal tersebut.
5. Memanfaatkan Kredit Tanpa
Agunan (KTA)
KTA ini bisa kita manfaatkan
karena prosesnya lebih cepat dibanding kredit dari bank
lainnya.
6. Memanfaatkan kartu kredit
Kartu kredit juga bermanfaat,
jika kita bisa mengelolanya, minimal untuk memenuhi
kebutuhan awal transaksi
properti, misalnya untuk membayar uang muka / tanda jadi.
Oleh karena itu sah-sah saja jika
kita mempunyai kartu kredit banyak hingga puluhan
kartu kredit, yang penting
digunakan untuk tujuan investasi, bukan konsumsi.
7. Mendapatkan dana lebih dari
bank
Ada sejumlah cara untuk
menjalankan strategi ini. Kita harus jeli dalam mencari properti
yang harganya jauh dibawah harga
pasar / bahkan dibawah harga likuidasi. Pihak bank
dalam mengucurkan pinjaman,
selalu berdasarkan harga pasar yang diperoleh dari
apraisal bank. Selisih dari harga
transaksi dan pinjaman bank inilah yang dikategorikan
dana lebih.
9 Alasan Mengapa
Anda Meminjam ke Bank
1. Karena dana yang kita miliki
bersifat terbatas
Sebanyak apapun uang yang kita
miliki, pasti mempunyai keterbatasan, sehingga tidak
mungkin kita bisa meng-cover
seluruh pembiayaan investasi kita nantinya.
2. Karena sudah tidak ada yang
mau meminjamkan uang kepada kita
3. Karena kita memang sengaja
tidak mau mau menggunakan uang kita sendiri
Dalam prinsip investasi adalah
perbanyaklah investasi kita dengan mengeluarkan dana
yang sekecil mungkin.
4. Dana dari bank bebas dari
sengketa, penipuan, surat ganda
5. Dana bank terlindung dari
berbagai resiko
Untuk ini, kita harus mempunyai
asuransi jiwa kredit dari bank. Oleh karena itu kita
harus meminta dibuatkan asuransi
oleh bank jika kita melakukan pembiayaan.
6. Tingkat COC (cash on cash
return) sangat tinggi
Tingkat pengembalian modal adalah
perbandingan cashflow positip yang kita peroleh
dari properti yang kita beli,
dengan modal yang telah kita keluarkan. Dengan meminjam
ke bank, kita bisa memperbesar
persentase COC tersebut.
7. Pinjaman properti adalah
pinjaman dengan jangka waktu terpanjang dan termurah
Hal ini karena properti merupakan
agunan yang sangat bagus, hampir bisa dibilang harga
properti tidak pernah turun.
8. Kredit bank = leverage yang
luar biasa
9. Dengan kredit bank kita bisa
mendapatkan cash back
Kita harus mendapatkan properti
yang harganya dibawah harga pasar, sehingga nantinya
kita bisa memperoleh cash back
dari selisih pinjaman dari bank dan harga properti
tersebut.
8 Strategi agar
Pengajuan Kredit Anda 99 Persen Disetujui Bank
1. Mengajukan kredit kesebanyak
mungkin Bank
Kita seharusnya jangan pernah
mengajukan kredit hanya satu bank jika berkenaan dengan
pinjaman untuk investasi, karena
setiap bank punya kebijakan yang berbeda-beda. Kita
selayaknya menjalin hubungan
dengan sebanyak mungkin bank agar peluang kita
semakin besar, lagi pula dengan
mengajukan kredit ke banyak bank, kita bisa
membandingkan penawaran mana yang
terbaik yang bisa kita ambil nantinya.
2. Ambil jangka waktu kredit bank
yang paling lama
Makin lama waktu pinjaman kita,
akan semakin menguntungkan, alasannya yaitu :
Kalau jangka waktunya pendek, maka
cicilannya menjadi besar dan menjadi terasa berat
bagi kita, sehingga cashflow
menjadi sedikit.
Pengaruh inflasi, yaitu nilai cicilan
kita semakin lama, semakin menurun walaupun
angkanya sama, hal ini terjadi
karena pengaruh inflasi yang semakin lama semakin tinggi.
Nilai aset kita makin lama makin
meningkat, sedangkan pokok hutang kita makin lama
makin berkurang.
3. Mengetahui kemampuan kredit
kita
Analis bank akan menetapkan
kemampuan membayar cicilan sebesar sepertiga dari
penghasilan kita. Misalkan,
penghasilan kita 20 juta, kemudian ditambah penghasilan
istri atau yang lain misalnya 10
juta, maka total penghasilan kita menjadi 30 juta setelah
ditambahkan.Ini berarti kemampuan
kita membayar cicilan kredit bank sebesar 10 juta
perbulan (sepertiga dari jumlah
penghasilan kita).
4. Ketahui harga reproduksi baru
dari properti yang akan kita beli.
5. Pelajari siklus pengucuran
kredit bank.
Dengan mengetahui siklus ini,
kemungkinan besar kredit kita akan dicairkan, dibanding
kita tidak tahu menahu tentang
siklus pengucuran bank.
6. Menggunakan cashback dengan
bijak
Jika kita mendapatkan uang lebih
dari pengucuran kredit bank, maka sebaiknya
digunakan untuk tujuan produktif,
atau kita investasikan lagi ke properti lain sehingga
nantinya dapat menghasilkan
keuntungan yang semakin berlipat.
7. Menjaga kepercayaan bank
Maksudnya yaitu, kita harus
menjaga nama baik kita dimata bank. Misalnya, kita jangan
sampai telat membayar cicilan
kredit setiap bulannya, karena dengan terlambatnya kita,
maka dimata bank kita menjadi
nasabah yang tidak disiplin, dan untuk jangka panjang
jika kita mengajukan kredit lagi
akan lebih sulit di cairkan.
8. Meminjam lagi
Pinjaman pertama yang telah
disetujui oleh bank akan menjadi catatan bagi kita, karena
jika catatan kita baik dimata
bank, maka untuk kedepannya kita bisa meminjam lagi, dan
kemungkinan besar pasti disetujui
oleh bank karena catatan baik ini
Strategi Sukses
Menjual Properti
Menurut Joe Hartanto dalam
bukunya Property Cash Machine, ada sembilan strategi yang wajib
kita ketahui jika ingin menjadi
seorang investor atau pedagang properti. Sebetulnya jika menjadi
seorang investor properti, adalah
pantang untuk menjual aset properti kita, kecuali kalau aset kita
memang sudah tidak lagi menghasilkan
passive income, atau menghasilkan tetapi tidak relevan
dengan harapan kita atau
biaya-biaya yang telah kita keluarkan.
Berikut sembilan cara agar aset
properti kita bisa terjual dengan harga yang kita inginkan :
1. Melakukan Renovasi Kosmetik
Lakukan properti kita dengan
renovasi yang kecil saja, sehingga tidak mengeluarkan
biaya yang cukup besar. Akan
tetapi hal ini manfaatnya luar biasa bagi calon pembeli.
2. Fokuskanlah pada kelebihan
properti kita
Kita harus bisa meyakinkan calon
pembeli bahwa properti kita merupakan properti yang
terbaik, misal dengan mengatakan
kelebihan-kelebihan properti kita, seperti dekat dengan
jalan raya atau jalan tol, dalam
jangka waktu dua tahun akan dibangun sebuah mall atau
pusat pertokoan, dll.
3. Kita harus bisa membuat
penawaran yang sensasional
Makin tinggi kelebihan-kelebihan
properti yang kita tawarkan, maka hasilnya akan
semakin baik, dan tingkat
keberhasilannya juga semakin tinggi. Contoh dengan memberi
gambaran bahwa aset properti kita
selama ini bisa menghasilkan cash flow perbulan
cukup tinggi / selalu banyak
peminat yang ingin menyewanya, dll.
4. Membuka harga transaksi diatas
harga yang diinginkan
Kalau kita mau membeli aset, kita
harus menawar serendah mungkin. Akan tetapi jika
kita ingin menjual aset, kita
harus melakukan penawaran dengan harga setinggi mungkin,
misal jika aset kita ingin
terjual dengan harga Rp.200 juta, maka bisa mulai kita tawarkan
dengan harga Rp.350 juta.
5. Tawarkan dulu kepada orang-orang
terdekat kita
Kita jangan selalu meremehkan
orang terdekat kita, misal tetangga kita, teman kita.
Karena justru mereka sebetulnya
adalah calon pembeli yang sangat potensial bagi kita,
karena kita seringkali tidak
tahu, jika ada teman atau tetangga yang sangat butuh rumah,
akan tetapi bingung dalam
melakukan pencarian. Sedangkan kita selalu disibukkan
dengan rutinitas kita, sehingga
minim dari informasi.
6. Kita harus bisa mengatur waktu
untuk bertemu dengan para calon pembeli pada saat
bersamaan.
Kita harus bisa menyampaikan
kepada calon pembeli kita, bahwa kita tidak punya waktu
luang untuk melakukan pertemuan,
sehingga kita bisa menentukan kapan waktu yang
tepat untuk bertemu. Nah, disini
letak keuntungan kita, karena bisa mengatur dan
mempertemukan mereka secara
bersamaan. Hal ini kita mempunyai peluang
mendapatkan harga yang kita
inginkan, karena jika melakukan penawaran dengan banyak
calon pembeli, maka faktor
emosional akan lebih dominan. Akan terjadi persaingan
penawaran harga diantara mereka,
sehingga kita bisa tentukan penawar yang tertinggilah
yang mendapatkan properti kita.
7. Beri batas waktu penawaran
Kita harus bisa sedikit jual
mahal ketika melakukan penawaran. Kita harus bisa
menyembunyikan kalau kita lagi
butuh uang atau dalam posisi terjepit. Jangan pernah
memberi mereka kesempatan untuk
mengulur-ulur waktu. Katakan pada mereka bahwa
penawaran paling lambat satu
minggu kedepan. Kalau lewat dari itu, maka properti ini
tidak jadi dijual. Dengan cara
seperti ini, maka calon pembeli lebih terpengaruh dan
berpikir cepat untuk segera
mengajukan penawaran.
8. Mintalah DP (Down Payment)
sebesar mungkin
Ini sangat berkebalikan jika kita
hendak membeli properti. Dalam menjual properti, maka
mintalah DP sebesar mungkin
kepada mereka, jika memang memungkinkan kita bisa
meminta langsung pelunasan pada
saat itu juga.
5 Tips Menjadi
Investor Sukses
Menurut Joe hartanto dalam
bukunya Property Cash Machine, ada beberapa tips agar kita
menjadi investor properti yang
sukses. Berikut tips yang perlu kita ketahui :
1. Dalam berburu properti yang
kita lakukan harus berdasarkan apa yang kita lihat, bukan
apa yang kita asumsikan.
Maksudnya adalah kita tidak boleh
hanya berasumsi bahwa properti yang kita incar
merupakan properti hot deal, akan
tetapi kita juga harus melihat secara nyata tentang
kondisi properti itu, apakah
memang benar bisa menghasilkan cash flow positip, apakah
dalam beberapa tahun kedepan
lingkungannya menjadi pusat bisnis, dll.
2. Menentukan Target (Rencanakan
Bisnis Investasi Kita)
Setiap investor pasti mempunyai
perencanaan bisnis yang cukup matang. Jika kita masih
dalam kategori investor pemula,
maka rencanakan target jangka pendek dulu dalam
berburu properti, misal dalam
satu tahun kita harus bisa mendapatkan aset properti hot
deal senilai Rp.100 juta,
kemudian pada tahun depannya kita bisa mendapatkan aset
properti senilai kelipatannya,
dll. Sehingga dengan adanya target kedepan, kita
diharapkan akan terus berupaya
dan berjuang keras untuk mendapatkan properti hot deal
tanpa dilandasi perasaan malas
atau menyerah.
3. Membuat Manajemen Waktu yang
baik
Sebagai investor properti, kita
harus mampu membagi waktu seperti, kapan waktu yang
tepat dalam mencari properti,
kapan kita berhubungan dengan pihak bank, kapan
mengelola aset, dll.
4. Membuat Manajemen Keuangan
Yang Ketat
Sebetulnya cukup banyak orang
yang bisa mendapatkan properti hot deal yang setiap
bulannya bisa menghasilkan cash
flow yang bagus, akan tetapi karena lemahnya dalam
pengelolaan uang, sehingga mereka
banyak yang salah jalan dan terlibat utang ataupun
mengalami kredit macet dalam
pembiayaannya. Terus caranya bagaimana agar kita bisa
membuat manajemen keuangan yang
baik? Misalnya, jika kita mendapatkan cash back
atau cash flow positip pada saat
transaksi, maka cara yang baik adalah mengatur
pendapatan itu untuk tujuan
investasi bukan konsumsi. Utamakan biaya pelunasan
transaksi, biaya cicilan ke bank,
dll. Jangan pernah menggunakan dana untuk membeli
motor, mobil atau produk konsumsi
lainnya, karena hanya akan menimbulkan beban dan
pengurangan modal atau aset.
5. Kita harus menggunakan logika,
bukan emosi dalam transaksi property
Dalam mencari properti, kita
harus cermat dalam menghitung cash flow, cash back,
cicilan perbulan, dll. Karena
jika kita hanya menggunakan emosi, maka timbul perasaan
suka terhadap properti yang kita
cari, sehingga masalah keuangan tidak kita
pertimbangkan lagi, apakah cash flownya positip atau
negatif
8 Tips Mendapatkan Property Hot Deal
- Tetapkan target atau tujuan Anda. Anda harus tahu dan sadar akan tujuan Anda praktekkan sistim PropertyCashMachine, berapa besar penghasilan pasif yang Anda ingin dari portfolio investasi properti Anda.
- Cari dan buat daftar prospek properti incaran Anda. Anda bisa cari dari berbagai macam sumber, jangan pernah merasa puas dengan punya banyak daftar prospek properti. Cari terus dan buatlah sebanyak banyaknya.
- Bergaul dan bersosialisasilah dengan berbagai kalangan. Anda tidak akan pernah tahu, saat salah satu dari mereka memiliki properti hotdeal yang sesuai dengan kriteria Anda.
- Promosikan diri Anda sebagai properti investor. Jika teman teman Anda mulai mengenal Anda sebagai seseorang yang selalu mencari dan membeli properti, dan mereka mulai seringkali menawarkan properti pada Anda. Artinya promosi diri Anda berhasil.
- Carilah penjual yang benar benar niat untuk menjual propertinya, karena sedang butuh uang, kepepet, dll. Mereka bertebaran dimana mana dan ada setiap hari, tugas Anda adalah menemukan penjual penjual tersebut. Gunakan berbagai cara yang sudah saya bagikan di buku PropertyCashMachine untuk menemukan mereka.
- Dapatkan informasi sebanyak banyaknya tentang jenis properti dan daerah yang Anda incar. Untuk itu, Anda perlu aktif bersosialisasi dengan banyak orang yang memiliki pengetahuan tentang properti di daerah yang Anda incar. Salah satunya cari informasi dari broker yang berpengalaman dan kuasai daerah yang Anda incar.
- Kontrol dan pilih dengan siapa Anda sering berinteraksi. Anda harus benar benar menjaga dan menyadari dengan siapa Anda bergaul. Karena diluar sana banyak sekali orang yang tidak percaya dan tidak yakin bisa membangun kekayaan melalui properti. Mereka akan berusaha mempengaruhi Anda baik dengan sadar atau tidak sadar untuk menyerah dan berhenti saja menemukan properti hot deal Anda. Ketika anda sadari hal yang negatif ini, segeralah kurangi komunikasi dan interaksi dengan mereka. Bergaul dan berinteraksilah dengan orang orang yang memiliki pikiran dan keyakina yang sejalan dengan impian Anda.
- Tips terbaik terakhir yang bisa saya berikan adalah, NEVER EVER GIVE UP! Ketahuilah, bahwa dalam hal apapun yang pertamakali adalah yang tersulit. Transaksi hotdeal pertama Anda mungkin saja merupakan transaksi yang sangat menantang. Tapi akan banyak hal yang akan Anda pelajari dari transaksi pertama Anda. Dan mungkin saja, Anda akan melakukan beberapa kesalahan. Tidak ada seorangpun yang sempurna, tapi ingatlah Anda akan selalu menjadi lebih baik, baik dan baik lagi. Sempurnakan terus menerus pengetahuan dan keahlian Anda dalam bertransaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar